Dalam nuasa malam. Sedang di warnet bersama beberapa anak yang mungkin tidak peduli PR apalagi omelan emak.
Tidak tahu kenapa, semalam saya niatan sekali buat menulis. Tapi endah bagaimana. Kata kata yang saya rangkum selamam berceceran entah kemana.
Setidaknya, seadanya malam ini saya akan bercerita. Baiklah.
Tentang si Geby gadis lugu yang duduk di kelas 4.
Teman temannya tahu, saya tahu, semua guru tahu, bahkan jika menteri pendidikan berkunjung akan segera tahu, bahwa untuk Gaby seorang perlu perlakuan khusus.
Saya paham, orang tuanya, menginginkannya sama dengan teman sebayanya yang lain. Ya semua orang tua pasti demikian.
Oleh karena itu jika sesekali Gaby bertingkah, saya benar tak sanggup marah. Dan jika saat saat saya sedang sangat marah, dsan tidak sedang ingin berbasa basi, saya hanya sanggup menberi izin Gaby seorang untuk izin ke luar.
Hari itu setelah ulangan, dan sebiasanya juga, si Gaby Remedi, dia tetap ceria dan bersemangat beremedi.
Nah, kali ini, saya dengan teramat hati hati bertanya padanya,
Me: " Gaby orang mana? "
dengan harapan Gaby menyebut salah satu suku di Negara Republik Ini. Dan berhubung dalam komunitas kelasnya banyak amat suku suku.
Tapi si Gaby...
Gaby: " Orang kayaa miss... "
Baik saya tidak sanggup berkata.. Kaya apa Gaby.. Kaya monyet, kaya hantu atau kaya macam apa...
Saya hanya kekeh.
Eh malam ini sekian dulu ya. :)
Jumat, 18 November 2011
Cerita berikutnya
Diposting oleh
rumahkopikita
di
05.00
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 15 November 2011
:))
Setelah saya cukup lama di sini. Kisaran, saya terpilih oleh beberapa anak menjadi guru privatenya.
Saya punya 2 sekarang.
Yang pertama yunita kelas 5 SD jamnya setiap sore pukul 5. Sudah sebulan bersama.
Dia anak negeri, anaknya menyenangkan dan pemalu.
Yang satunya lagi siswa saya sendiri di sekolah kelas satu, namanya pertiwi, cines, cantik dan bersahaja. :)
Baru masuk hari ini, saya buat jadwalnya pukul 3, jadi otomatis, dia akan berjumpa dengan siswa miss Nova di pukul yang sama.
Seperti hari ini, setibanya pertiwi di depan pintu, Felix si anak lajang umur 10 tahun, menatap bahagia ke arah pintu sambil bernyanyi. pandangan pertama awal kita berjumpa......
hahahaha.. saya minta ampun saja. Sungguh, takut pertiwi jadi gak mau masuk less lagi, saya bujuk bujuk aja anaknya. Dasar anak sekarang
Saya punya 2 sekarang.
Yang pertama yunita kelas 5 SD jamnya setiap sore pukul 5. Sudah sebulan bersama.
Dia anak negeri, anaknya menyenangkan dan pemalu.
Yang satunya lagi siswa saya sendiri di sekolah kelas satu, namanya pertiwi, cines, cantik dan bersahaja. :)
Baru masuk hari ini, saya buat jadwalnya pukul 3, jadi otomatis, dia akan berjumpa dengan siswa miss Nova di pukul yang sama.
Seperti hari ini, setibanya pertiwi di depan pintu, Felix si anak lajang umur 10 tahun, menatap bahagia ke arah pintu sambil bernyanyi. pandangan pertama awal kita berjumpa......
hahahaha.. saya minta ampun saja. Sungguh, takut pertiwi jadi gak mau masuk less lagi, saya bujuk bujuk aja anaknya. Dasar anak sekarang
Diposting oleh
rumahkopikita
di
03.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
catatan sekolah lagi
Masih di nopember. Dan hari hari masih saja ada. Hei. Ada cerita yang mesti saya catat sebelum tersimpan.Tentu masih tentang anak anak.
Minggu ini. Di sekolah mereka ada ulangan harian ke II. Seperti biasa, saya selalu memberi wejangan yang sangat membosankan. Saya sangat sadar saya punya bakat jadi guru yang suka bertele tele. :)
Setidaknya saya mengingatkan kembali untuk tidak lupa bawa pensil, buku ulangan dan tentunya belajar.
Panjang kali lebar lah saya berceramah, dengan harapan yang sama dengan kebanyakan guru di negeri ini, agar anak anaknya berakhlak dan berbudi pekerti.
Di kelas kecil semisal kelas 2, ancamannya, tidak lain dan tidak bukan adalah segera tereliminasi membawa koper, eh tasnya dan segera pindah ke kelas satu. Nah, hukuman ini sangat ampuh sehingga beberapa kali tes satu kelas sukses tidak ada yang remedi. :) saya bangga jadi guru tukang ngancam. :)
Lalu hari ini, saya lega lagi mendapati hanya anak yang benar benar payah yang tetap payah. Kebetulan ada satu anak yang nilainya merosot tapi tidak membuatnya remedial.
Saya panggil saja dia ke depan. Dengan suara khas guru Batak dengan lantang saya panggil.
Saya : " Justin... Ke depan.. !!" (mata udah melotot ini)
Justin: " (maju dengan senyum menyambut masa depan indah..).."
Saya: " Kenapa senyum.. Kamu remedi.. Berdiri..."
Justin: (sepertinya dia pucat dan diam beribu bahasa)
Saya: *(masih sibuk membagi buku buku ulangan sambil memberi kata kata penghiburan)- sambil menatap justin. Tibalah saya berucap. " Kenpa? mau nangis?"
Justin:" Ngak miss.." *lalu tiba tiba nangis ala anak anak.
Sumpah ini lucu sekali saya sukses membuatnya gugup. Maaf jika ini termasuk kekerasan. Tapi saya pikir tidak. Hahaha. Selain jahil justin adalah anak yang paling susah di bilangin. Jadi semoga setelah peristiwa ini dia berubah. Amin ya Allah.. :)
Minggu ini. Di sekolah mereka ada ulangan harian ke II. Seperti biasa, saya selalu memberi wejangan yang sangat membosankan. Saya sangat sadar saya punya bakat jadi guru yang suka bertele tele. :)
Setidaknya saya mengingatkan kembali untuk tidak lupa bawa pensil, buku ulangan dan tentunya belajar.
Panjang kali lebar lah saya berceramah, dengan harapan yang sama dengan kebanyakan guru di negeri ini, agar anak anaknya berakhlak dan berbudi pekerti.
Di kelas kecil semisal kelas 2, ancamannya, tidak lain dan tidak bukan adalah segera tereliminasi membawa koper, eh tasnya dan segera pindah ke kelas satu. Nah, hukuman ini sangat ampuh sehingga beberapa kali tes satu kelas sukses tidak ada yang remedi. :) saya bangga jadi guru tukang ngancam. :)
Lalu hari ini, saya lega lagi mendapati hanya anak yang benar benar payah yang tetap payah. Kebetulan ada satu anak yang nilainya merosot tapi tidak membuatnya remedial.
Saya panggil saja dia ke depan. Dengan suara khas guru Batak dengan lantang saya panggil.
Saya : " Justin... Ke depan.. !!" (mata udah melotot ini)
Justin: " (maju dengan senyum menyambut masa depan indah..).."
Saya: " Kenapa senyum.. Kamu remedi.. Berdiri..."
Justin: (sepertinya dia pucat dan diam beribu bahasa)
Saya: *(masih sibuk membagi buku buku ulangan sambil memberi kata kata penghiburan)- sambil menatap justin. Tibalah saya berucap. " Kenpa? mau nangis?"
Justin:" Ngak miss.." *lalu tiba tiba nangis ala anak anak.
Sumpah ini lucu sekali saya sukses membuatnya gugup. Maaf jika ini termasuk kekerasan. Tapi saya pikir tidak. Hahaha. Selain jahil justin adalah anak yang paling susah di bilangin. Jadi semoga setelah peristiwa ini dia berubah. Amin ya Allah.. :)
Diposting oleh
rumahkopikita
di
03.18
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kamis, 10 November 2011
Catatan sekolah :)
Selamat hari pahlawan saudara.
Apapun bentuk bangsa kita saat ini, dulu sekali pernah di pejuangkan, dan saya rasa cukup menjadi modal bersyukur yang banyak banyak.
Hari ini saya masih bercerita tentang sekolah dan anak anak.
Dan topik anak kelas dua jatuh pada, Satuan Berat. Dengan satuan baku ya kg ( Kilogram), g (gram).
Pertama tama saya harus memastikan anak terbiasa dengan kata kata itu, dan jika di suruh mengerjakan soal harus lah bisa menyingkat kata Kilogram menjadi Kg. Dst.
Tibalah hari itu, dimana PR di kumpul. dan apa yang saya saksikan adalah, dimana seorang anak membuatnya menjadi begini.
5 ons = 500 geram
yang menjadi bahan tertawa saya adalah. Gram berubah menjadi Geram.
Saya benar benar geram melihatnya.
:) Selamat bernopember ria. :))
Apapun bentuk bangsa kita saat ini, dulu sekali pernah di pejuangkan, dan saya rasa cukup menjadi modal bersyukur yang banyak banyak.
Hari ini saya masih bercerita tentang sekolah dan anak anak.
Dan topik anak kelas dua jatuh pada, Satuan Berat. Dengan satuan baku ya kg ( Kilogram), g (gram).
Pertama tama saya harus memastikan anak terbiasa dengan kata kata itu, dan jika di suruh mengerjakan soal harus lah bisa menyingkat kata Kilogram menjadi Kg. Dst.
Tibalah hari itu, dimana PR di kumpul. dan apa yang saya saksikan adalah, dimana seorang anak membuatnya menjadi begini.
5 ons = 500 geram
yang menjadi bahan tertawa saya adalah. Gram berubah menjadi Geram.
Saya benar benar geram melihatnya.
:) Selamat bernopember ria. :))
Diposting oleh
rumahkopikita
di
06.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Rabu, 09 November 2011
Catatan sekolah berikutnya.
Ada apa dengan kabar hari hari saya. :) Saya juga perlu kalimat tanya untuk pernyataan tersebut.
Sebulan tak berkunjung ke rumah ini, menambah daftar rindu yang semakin lama semakin meraja.
Kali ini cerita saya tentang beberapa anak, ah... banyak anak yang menggeramkan. :)
Mari kita bersama sama belajar ekosistem, ekosistem adalah.... : ya ampun, saya masih mengira saya sedang mengajar. :)
Baiklah, setelah ekostem, saya akan segera menjelaskan kaitainnya dengan Simbiosis, ah, inipelajaran berulang dari SD sampai SMA.
Setelah menerangkan ada 3 macam simbiosis tersebut dan memberi beberapa contoh, waktunya lah saya, memberi kesempatan, kepada penerus bangsa ini untuk memberi salah satu contoh.
dan tanpa di duga...
Batahi : " saya miss.."
Saya : " apa contohnya batahi? "
Batahi : " Simbiosis parasitisme.. contohnya, manusia dengan drakula miss... "
Saya : " .... hening... dan cukup lama... "
Beberapa hari kejiwaan saya terganngu akibat contoh si anak tersebut.
Saya jadi banyak merenung.
:) Sekian hari ini yaaa... :D
Sebulan tak berkunjung ke rumah ini, menambah daftar rindu yang semakin lama semakin meraja.
Kali ini cerita saya tentang beberapa anak, ah... banyak anak yang menggeramkan. :)
Mari kita bersama sama belajar ekosistem, ekosistem adalah.... : ya ampun, saya masih mengira saya sedang mengajar. :)
Baiklah, setelah ekostem, saya akan segera menjelaskan kaitainnya dengan Simbiosis, ah, inipelajaran berulang dari SD sampai SMA.
Setelah menerangkan ada 3 macam simbiosis tersebut dan memberi beberapa contoh, waktunya lah saya, memberi kesempatan, kepada penerus bangsa ini untuk memberi salah satu contoh.
dan tanpa di duga...
Batahi : " saya miss.."
Saya : " apa contohnya batahi? "
Batahi : " Simbiosis parasitisme.. contohnya, manusia dengan drakula miss... "
Saya : " .... hening... dan cukup lama... "
Beberapa hari kejiwaan saya terganngu akibat contoh si anak tersebut.
Saya jadi banyak merenung.
:) Sekian hari ini yaaa... :D
Diposting oleh
rumahkopikita
di
07.14
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook