Kamis, 15 September 2011

Catatan Sekola 3

Hal yang paling menakutkan saat kita dipercaya untuk membimbing anak adalah kegagalan.
Kesulitan yang paling terasa tentu mengajar kelas dasar yang paling kecil.

Taddaaa... iya, kelas satu.

Bagaimana saya tidak pusing, dikelas yang saya masuki, masih ada siswa yang belum mengenal angka, sudah 3 bulan sekolah.

Saya sebut saja namanya. "anjas"

Anak yang sudah dengan segala cara saya ajarkan. sampai akhirnya memukulpun sudah.

Tetap tidak membuahkan apa-apa.

Saya tidak berkata anak itu bodoh atau tidak mampu.

Bukti dalam olah raga dia megang dan juara.

Hanya saja. batas sabar dan emosi ingin segera itu sangat terbatas.

Seminggu ini saya menghadiahi dia dengan mainan agar di tempel dikamarnya.
Dan tentu, saya juga minta tolong kepada orang tuanya, agar selalu membantu di rumah.

Baik itu cerita Anjas 7 tahun dan sama sekali tidak pernah TK.

Kelas satu yang saya masuki juga adalah kelas luar biasa kacau.

Tapi tetap.

Tawa anak anak, lugu anak anak adalah kunci pengetahuan.
Hari ini yang paling lucu adalah.
ketika dalam kelas, ada sekelompok anak yang sulit sekali di tertibkan, jalan jalan dikelas, makan makan dikelas, dan tentu ribut yang sangat tidak terkontrol.
Lagi lagi saya memberi pelajaran.

Di sekolah kami, dengan fasilitas CCTV sangat membuat guru tidak nyaman dalam hal marah marah.
Saya memaklumi itu, sampai akhirnya, akal pun tertuju hanya pada ancam mengacam.

Mereka, dengan usia relatif 6 tahun tersebut tidak mudah untuk di taklukkan.

Tadi saat perbincangan dengan lelaki, dia berkata, "hukuman itu sama halnya anti virus, harus di Up date"
Ya benar, pertama mereka takut ke depan karena saya hanya menyuruh angkat kaki dan pegang kuping.
Lama lama mereka tidak takut lagi, mengira itu hanya permainan saja, malah, saat saya memanggil kedepan, dikemudian hari, mereka dengan otomatis mengangangkat kakinya.
Saya hampir pingsan kala itu.


Banyak sudah hukuman yang saya beri, berganti ganti, sampai tadi yang paling akhir.

Saya mengambil telepon genggam saya kemudian beretiak, akan segera menghubungi polisi, karena mereka sudah sangat ribut.

Reaksi yang saya dapat cukup luar biasa.

Mereka yang saya suruh ke depan tersebut. Menangis bersama sama berkata jangaaan..


Saya tidak percaya dengan hal yang barusan saya lakukan, sampai saya kabur ke kantor untuk tertawa.

Anak anak takut POLISI.
Begitulah kesimpulannya.

Seberapa banyak umur saya yang bertambah..

Ada yang tahu..
:D

0 komentar:

Posting Komentar